Cara Mencegah & Mengatasinya - Karies Gigi pada Anak
HOLISTIC DENTAL CARE PADA ANAK USIA DINI
Karies Gigi merupakan penyakit yang mengenai jaringan keras gigi baik pada enamel, dentin, dan sementum. Karies gigi disebabkan oleh beberapa faktor meliputi faktor host (gigi dan saliva), mikroorganisme, substrat karbohidrat, dan waktu sehingga disebut penyakit multifaktorial. Aktivitas mikroorganisme dalam substrat karbohidrat menghasilkan asam yang menyebabkan penurunan pH permukaan gigi sehingga menyebabkan demineralisasi gigi.
Dampak Karies Gigi jika tidak segera dicegah?
Karies gigi merupakan penyakit yang bersifat kronis dan apabila tidak ditangani segera maka akan menyebabkan destruksi jaringan gigi yang lebih parah. Apabila infeksi mikroorganisme telah berpenetrasi ke dalam jaringan pulpa maka akan menyebabkan terjadinya pulpitis. Rasa nyeri yang ditimbulkan akibat pulpitis seringkali menyebabkan anak menjadi rewel dan nafsu makan menurun. Menurunnya nafsu makan menyebabkan asupan nutrisi anak menjadi menurun sehingga kualitas hidup anak juga akan menjadi menurun. Menurunnya nafsu makan anak yang berlangsung secara kontinyu dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Malnutrisi didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi defisiensi ataupun kelebihan energi, protein, dan micronutrients. Malnutrisi yang terjadi secara kronis juga dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya karies lebih lanjut.
Penjelasan Gampangnya Apa itu Karies Gigi?
Karies gigi adalah masalah gigi berlubang, yaitu ketika gigi mengalami kerusakan serta pembusukan di bagian luar dan dalam. Kondisi ini merupakan permasalahan gigi yang dapat menyerang saraf, sering kali karies gigi disebabkan oleh aktivitas bakteri Streptococcus mutans di dalam mulut.
- Mengalami Bau mulut.
- Nyeri pada gigi secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.
- Muncul lubang yang tampak jelas di gigi.
- Gigi menjadi lebih sensitif.
- Gigi terasa nyeri saat mengonsumsi makanan manis, dingin, atau panas.
Penyebab Karies Gigi
- Mulut Kering. Pada kondisi ini, produksi air liur di dalam mulut menjadi berkurang. Padahal, air liur dapat membantu mencegah kerusakan gigi dengan membersihkan sisa makanan dan plak yang menempel di gigi. Apabila produksi air liur menurun, maka tingkat asam dan bakteri di mulut akan meningkat, sehingga risiko gigi berlubang semakin besar.
- Sering mengonsumsi makanan manis. Bakteri mendapatkan energi dari makanan manis yang masuk ke dalam mulut. Ketika sering mengonsumsi makanan manis, bakteri akan memiliki lebih banyak energi untuk menghasilkan asam. Selain itu, gula yang menempel di gigi juga mempermudah pembentukan plak dari bakteri.
- Lokasi gigi. Sering kali gigi berlubang terjadi di area geraham karena area tersebut memiliki banyak celah yang membuat sisa makanan mudah menyangkut. Di samping itu, letaknya yang jauh di belakang sering kali membuat area ini sulit terjangkau sikat gigi, sehingga sisa makanan menumpuk lebih banyak.
- Penyakit GERD. Penyakit ini dapat memicu karies gigi akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan. Asam tersebut dapat mengalir ke mulut dan menimbulkan kerusakan di lapisan enamel gigi.
- Gangguan makan. Pasalnya, pengidap anoreksia sering kali melakukan diet secara ekstrem sehingga kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan gigi, seperti vitamin B, kalsium, dan zat besi. Sementara itu, pengidap bulimia kerap memuntahkan makanannya, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan sampai mulut dan memicu kerusakan pada gigi.
- Faktor usia. Kondisi ini diketahui lebih sering terjadi pada anak-anak dan lansia. Karies gigi pada anak umumnya disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan manis. Sedangkan, karies gigi pada lansia dipicu oleh menurunnya kekuatan gusi akibat proses penuaan.
Komplikasi Karies Gigi
- Mengubah struktur rahang.
- Menimbulkan penyakit gusi (gingivitis).
- Menimbulkan nanah atau abses di gusi.
- Rasa nyeri yang hebat pada gigi.
Beberapa Cara Mengatasi Karies Gigi
Cara Mencegah Karies Gigi
- Membersihkan gigi dengan sikat dan benang gigi, setidaknya dua kali sehari.
- Berkumur dengan obat kumur yang mengandung fluoride atau menggunakan air garam.
- Kurangi & Batasi konsumsi makanan dan minuman manis.
- Sering sering Melakukan perawatan gigi dengan antibakteri.
- Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
- Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin setidaknya 6 bulan sekali.
Kesimpulan
Karies gigi adalah penyakit infeksi yang bergantung pada gula. Asam diproduksi sebagai produk samping metabolisme karbohidrat makanan oleh bakteri plak, yang menyebabkan penurunan pH di permukaan gigi. Sebagai responsnya, ion kalsium dan fosfat mengalami difusi keluar dari email menyebabkan demineralisasi. Proses ini menjadi terbalik bila pH meningkat kembali. Oleh karena itu, karies merupakan suatu proses dinamis ditandai oleh episode demineralisasi dan remineralisasi yang terjadi sejalan dengan waktu. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan karies gigi yaitu mikroorganisme, gigi (host), makanan, dan waktu. Maka dari itu penderita karies gigi ini perlu mengatur pola makan dengan baik dan memilih makanan yang benar. Selain itu, bagi anak-anak pada umumnya belum mengetahui tentang timbulnya karies. Anak juga belum mandiri dalam menjaga serta mencegah terkadinya karies gigi. Anak kesulitan dalam menjaga Kesehatan gigi serta mulutnya. Ketidak tahuan anak ini menjadi tanggung jawab orang tua untuk memberikan instruksi yang tepat kepada mereka tentang kesehatan gigi anak-anak mereka.
Kebiasaan menggosok gigi yang kurang tepat menyebabkan kesehatan gigi terganggu. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan Kesehatan gigi dan mulut salah satunya dengan gosok gigi secara rutin. Anak-anak harus dibiasakan dengan kebiasaan baik dan kebiasaan membersihkan area mulut dan gigi dengan menyikat gigi secara rutin dan teratur agar terbiasa dengan kebiasaan hidup sehat.
Komentar
Posting Komentar